Warga Trans Kapitan Meo Malaka Panen Jagung Hibrida R-7 PDP Universitas Brawijaya

Malaka-NTT, Warga Trans Kapitan Meo di Desa Kapitan Meo Kecamatan Laenmanen Kabupaten Malaka memanen jagung Hibrida R-7 Red Program Dana Padanan (PDP) Universitas Brawijaya Malang. Budidaya jagung tersebut dapat dilaksanakan sebagai percepatan kemandirian masyarakat transmigrasi melalui optimalisasi budidaya, pengolahan, dan pemasaran komoditas jagung Raja R7 di kawasan transmigrasi perbatasan RI-Timor Leste.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malaka, Dr. Budi Waluyo, SP, MP dalam arahannya saat panen simbolis jagung hibrida R-7 di Trans Kapitan Meo, Sabtu (11/1/25) mengatakan Program Dana Padanan dilaksanakan Universitas Brawijaya Malang yang bekerja sama dengan Kementerian Transmigrasi dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Universitas Nusa Cendana Kupang dan pihak swasta.
Dikatakan, jagung Hibrida R-7 dipilih sebagai varietas untuk budidaya karena hasil karya pemulihan tanaman Univeritas Brawijaya. Kegiatan lain yang juga dilakukan program pengelolaan jagung untuk jenis bahan makanan seperti mie jagung, marning jagung, tortila dan sereal. Dan kegiatan ketiga mekanisasi pertanian yang berkaitan dengan teknologi penanaman jagung, pengolahan pasca panen.
Pihaknya berharap agar kegiatan ini bisa berkelanjutan setelah memperkenalkan ilmu dan keterampilan budidaya jagung serta pengolahan pasca panen. Pihaknya akan melakukan evaluasi untuk keberlanjutan program di Trans Kapitan Meo dan terus bersinergi dengan pemerintah.
Pada kesempatan yang sama Kadis Nakertrans Kabupaten Malaka, Kladius Kapu, SE menyampaikan proficiat dan terima kasih kepada Universitas Brawijaya atas keberhasilan program yang dilaksanakan di Trans Kapitan Meo. Pemerintah tentunya mengharapkan kerja sama dan kolaborasi program untuk memajukan kehidupan masyarakat, khususnya di Trans Kapitan Meo.
Sementara Kades Kapitan Meo, Anton Yosef Tuna mengatakan Universitas Brawijaya membawa perubahan bagi masyarakat Kapitan Meo melalui program pemberdayaan yang sangat bermanfaat. Pemerintah dan masyarakat Desa Kapitan Meo selalu siap menjalankan program yang dijalankan di wilayahnya. Terkait keberlanjutan program, pihaknya akan menyediakan lahan seluas 5 hektar untuk budidaya jagung R-7.
Selain kegiatan panen simbolis, dilaksanakan pula kegiatan penyerahan bantuan berupa sarana pertanian seperti mesin potong rumput, mesin tanam jagung, panel listrik tenaga surya, mesin mol jagung dan beberapa sarana mengolah jagung pasca panen.
Sebelumnya diberitakan, pengolahan jagung yang dilakukan berupa industri masyarakat dan bisa dijadikan pakan ternak. Dan program ini bisa dilakukan, karena wilayah Trans Kapitan Meo cukup potensial dan subur untuk budidaya jagung.
Diharapkan, wilayah ini bisa menjadi pusat unggulan produktif bagi masyarakat di kemudian hari. Sedangkan, metode pengolahannya sederhana. Akan tetapi, produk yang dihasilkan selain memiliki nilai fungsional yang cukup tinggi, karena tidak hanya dari jagung mentah, tetapi diolah sedemikian rupa sehingga nilai fungsionalnya meningkat yang pada akhirnya dipasarkan dan menambah nilai ekonomis untuk memberi penghasilan bagi masyarakat. (pm-1)