Warga Malaka Tolak Koperasi Desa Merah Putih, Prabowo-Gibran Diminta Atensi Masalah Intervensi di Malaka

Malaka-NTT, Warga Kabupaten Malaka menolak pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, karena banyak koperasi yang dibentuk berdasarkan musyawarah, namun dibatalkan secara sepihak oleh oknum penguasa yang punya kepentingan politik Pilkada. Sehingga Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumi Raka diminta memberi atensi terhadap masalah intervensi tersebut.

Hal ini terungkap dalam protes masyarakat dalam berbagai kesempatan saat pertemuan masyarakat, pekan ini.

Warga Desa Lasaen, Vinsensius Nahak, awal pekan ini sangat menyesalkan intervensi oknum penguasa yang tidak menghargai hasil musyawarah masyarakat Desa Lasaen Kecamatan Malaka Barat yang sudah menyepakati dan memutuskan pengurus Koperasi Desa Merah Putih.

Intervensi oknum penguasa itu sangat meresahkan masyarakat Desa Lasaen, karena mengganti nama-nama pengurus koperasi yang sudah ditetapkan. Masyarakat Lasaen tidak ingin intervensi penguasa dengan kepentingan politik Pilkada ke depan.

Warga Desa Naibone, Elvira Manek mengatakan musyawarah khusus sudah digelar, akan tetapi hasilnya tidak dipatuhi. Akan tetapi, diubah saat dilaporkan ke Dinas Koperasi Kabupaten Malaka. Informasinya, ada atensi khusus dari elit politik. Dirinya tidak diakui, karena beda pilihan politik.

Mainan intervensi itu merubah hasil musyawarah yang menetapkan Ervira sebagai Ketua Koperasi Merah Putih Desa Naibone Kecamatan Sasitamean, dan diganti dengan orang lain yang punya kepentingan politik dengan kekuasaan saat ini. Ke depan, masyarakat tentu tidak akan mendukung penuh pelaksanaan Koperasi Desa Merah Putih.

Masyarakat di sejumlah juga mengalami kondisi yang sama seperti Desa Naimana di Kecamatan Malaka Tengah dan Desa Leunklot di Kecamatan Weliman. Sehingga, masyarakat Malaka meminta agar Presiden Prabowo dan Wakil Presiden, Gibran memberi atensi terhadap masalah intervensi tersebut. (pm-01/tim)