Wabup Malaka Berhasil Fasilitasi Buka Segel SMPN Kateri, Pemilik Lahan Masih Kecewa Karena Diabaikan Kepsek dan Kontraktor

Malaka-NTT, Wakil Bupati Malaka, Henri Melki Simu (HMS) berhasil memfasilitasi pembukaan segel SMP Negeri Kateri, Selasa (23/9/25). Meski demikian, para pemilik lahan masih tetap merasa kecewa, karena merasa tidak dihargai dan diabaikan oleh pimpinan sekolah dan kontraktor sehubungan dengan kesepakatan-kesepakatan yang sudah diambil sejak awal sekolah itu dibangun.

Pemilik lahan, Blasius Marsel Bere Mauk dan rumpun keluarga di antaranya Andreas Rafael Seran membenarkan kehadiran Wabup HMS dalam rangka memfasilitasi pembukaan segel pintu gerbang, ruang guru dan ruang kepala sekolah SMP Negeri Kateri. Wabup HMS hadir dan menggelar pertemuan bersama warga dan pimpinan sekolah yang dihadiri pula Camat Malaka Tengah, Melki Bria, S.Pi, Kepala Desa Kateri, Marselinus Seran, S.Ip dan Kasi Kelembagaan Dinas Pendidikan, Patrisius Seran dan Kepsek SMP Negeri Kateri, Zelino da Silvas Cortereal.

Wabup HMS dalam pertemuan tersebut, kata Andreas berhasil memfasilitasi pembukaan segel dengan mengharapkan pemahaman yang benar dan kerja sama yang baik semua pihak agar penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri Kateri kembali berjalan normal. Terkait kesepakatan uang sirih pinang yang diberikan kepada pemilik lahan, tidak boleh menjadi beban bagi pimpinan dan pelaksana pekerjaan.

Sehingga, dibutuhkan pemahaman dan kerja sama agar warga tetap merasakan kegunaan sebuah lembaga pendidikan dengan fasilitas yang berkualitas untuk menciptakan SDM yang unggul di kemudian hari. Demikian pula, pekerjaan pembangunan gedung yang dilaksanakan tetap memperhatikan kualitas agar berguna bagi warga sekolah dan pendidikan generasi baik sekarang maupun masa yang akan datang.

Andreas mengapresiasi kehadiran Wabup HMS dalam memfasilitasi pembukaan segel sekolah tersebut. Namun, pemilik lahan dan rumpun keluarga besar beserta pendiri masih merasa kecewa, karena pernah diabaikan dalam pekerjaan pembangunan gedung senilai Rp 1, 6 miliar pada 2016, dan nyaris diabaikan juga dalam pekerjaan pembangunan gedung sekolah senilai Rp 1, 107 miliar saat ini. (pm-01/mn)