Kabupaten Malaka Daerah Terendah Prosentase Capaian Universal Coverage Jamsostek di NTT

Malaka-NTT, Kabupaten Malaka sebagai daerah terendah dalam pencapaian prosentase Universal Coverage Jamsostek (UCJ). Sehingga, Pemerintah dan Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan NTT memberi perhatian khusus untuk menaikkan prosentase kepesertaannya.
Demikian Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan NTT, Wawan Burhauddin dalam konferensi pers usai kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di Betun, Jumat (16/5/25).
Dikatakan, Malaka sebagai kabupaten yang terendah prosentase capaian UCJ, karena hanya sebesar 3 % ketimbang Kabupaten Belu yang sudah mencapai 90 % dan pernah menjadi daerah terbaik di Indonesia. Keberhasilan ini dicapai karena kerja keras PERISAI dan dukungan pemerintah daerah.
Sehingga, dilaksanakannya kegiatan monev agar peran PERISAI dapat dioptimalkan, sehingga sosialisasi dan edukasi dengan sebarannya bisa merata dan menjangkau ke desa-desa. Sehubungan dengan itu, strategi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terus ditingkatkan, di samping menjalin kerja sama dengan semua pihak dalam memaksimalkan potensi daerah dalam meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Khusus untuk Malaka, kata Wawan daerah yang potensial untuk pengembangan dan peningkatan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Itulah sebabnua, kerja sama dan kolaborasi akan terus ditingkatkan. “Kita mantapkan sosialisasi dan edukasi sambil bergandengan tangan dengan pemerintah. Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk tindak lanjutnya,” kata Wawan sambil mengingatkan reputasi terbaik Kantor BPJS Ketenagakerjaan Belu Atambua dicapai pada dua tahun lalu.
Selanjutnya, BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya mengurus jaminan orang meninggal diberi uang. Akan tetapi, sejumlah jaminan lain juga diurus dengan pengembangan dana sama negara lebih besar dari deposito lembaga lain yang ada di Indonesia. Jaminan-jaminan lain yang juga diurus di antaranya jaminan kecelakaan kerja, kematian, pensiun, kehilangan pekerjan. Pihaknya memberi fokus perhatian pada pekerja informal bukan penerima upah kerja untuk jaminan kecelakaan kerja, kematian dan hari tua.
Sebelumnya diberitakan Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Atambua Belu, Muhammad Midhad Farosi mengatakan monev sebagai pertemuan rutin dilaksanakan di Betun bersama para PERISAI. Pertemuan ini juga sebagai momen konsolidasi untuk mendukung pemerintah daerah dalam mencapai UCJ yang dilakukan di tiga wilayah kerja Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Belu Atambua.
Diharapkan, para petugas lapangan mampu menyasar para pekerja formal dan informal untuk mendaftarkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Dengan kepesertaan ini, pemerintah dapat memberikan perlindungan kepada para pekerja baik formal maupun infornal. (pm-01/mn)