Antusias, Sosialisasi Program PERADI Masuk Sekolah, Siswa-Siswi SMA 17 Weoe “Serbu” Tanyakan Melkianus Conterius Banyak Hal Praktis

Malaka-NTT, Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC PERADI) Atambua memilih SMA Swasta 17 Agustus Weoe sebagai sekolah pertama untuk kegiatan sosialisasi PERADI Masuk Sekolah. Warga sekolah begitu gembira dan antusias, para siswa nampak menyerbu untuk menanyakan Ketua DPC, Melkianus Conterius Seran, SH, MH, C.Me hal-hal praktis tentang bullying dan kenakalan remaja.

Kegiatan sosialisasi program PERADI Masuk Sekolah yang diselenggarakan DPC PERADI Atambua di aula SMA 17 Agustus 2025 Desa Weoe Kecamatan Wewiku terlambat dimulai. Sesuai jadwal kegiatan itu dilaksanakan, Sabtu (3/5/25) sekitar pukul 10. 00 Wita. Namun, cuaca tidak sangat bersahabat. Guyuran hujan berlangsung sepanjang hari.

Meski cuaca cukup ekstrim, warga sekolah dan tim DPC PERADI Atambua tidak menyerah. Kegiatan tetap dilaksanakan dengan semangat yang luar biasa. Seolah-olah, insan-insan pencinta kemanusiaan itu tidak pusing peduli dengan cuaca. Rombongan DPC PERADI Atambua tiba dan disambut dengan kalungan selendang adat, tarian Bidu Tais Mutin sebagai pengantar suguhan sirih pinang sesaat sebelum acara sosialisasi dimulai.

Sosialisasi bertemakan optimalisasi pencegahan bullying dan kenakan remaja dengan materi tunggal dibawakan Melkianus Conterius dan dilanjutkan dengan diskusi, sumbang saran dan konferensi pers. Di sesi penyampaian materi dan diskusi, suasana begitu antusias dan gembira. Para siswa dan peserta selalu senyum dan tertawa, karena gaya “utak-atik” suasana pasangan master of ceremony (MC) Jenny Kehi yang didukung Sigit Seran Sonbay.

Warga sekolah senang mendengar materi yang disampaikan sehingga banyak pertanyaan yang dikemukakan. Apalagi, “dipacu” suara dan sikap MC Jenny Kehi, siswa Kelas 11 yang bertindak sebagai master of ceremony (MC) utama membuat suasana begitu “hidup”.

Didukung MC lain asal anggota PERADI Bidang Hubungan Internasional, Sigit Seran Sonbay, SH, suasana diskusi tambah “panas” dan menarik perhatian. Intermeso pasangan MC yang begitu kompak memantik suasana sesi tanya jawab.

Melkianus Conterius dicerca banyak pertanyaan dari siswa-siswi tentang hal yang konkrit, aktual dan menarik yang dirasakan sebagai pengalaman setiap hari. Semuanya dijawab dengan tuntas. Dalam dua kali sesi tanya jawab, beberapa siswa menanyakan tentang pemahaman norma hukum dan sosial dalam kehidupan sekolah, keluarga dan masyarakat, masalah sosial yang berkaitan dengan remaja, perundungan lewat media sosial, bahkan keinginan dan motivasi menjadi seorang advokat.

Suasana sosialisasi tetap penuh semangat, karena permainan kata-kata kedua MC dan tepukan tangan berirama sehingga terus membuat peserta, para pekerja media dan hadirin tiada hentinya mengumbar senyum yang diselingi dengan tertawa lepas hingga akhir kegiatan yang ditutup dengan konferensi pers.

Ketua OSIS SMA 17 Weoe, Ridal Nahak dalam wawancara bersama wartawan mengatakan program PERADI Masuk Sekolah pertama kali dilaksanakan di sekolahnya. Para siswa dan guru mendapat tambahan ilmu dan pengetahuan baru. Inilah bekal yang bisa dijalankan dalan kehidupan sehari-hari dalam rangka mencegah kenakalan remaja dan bullying (perundungan).

Kepala SMA 17 Agustus Weoe, Maria Sariba Neno, S.Pd dalam konferensi persnya mengatakan sosialisasi sangat bermanfaat dalam pendidikan dan pembangunan kesadaran warga sekolah SMA 17 Weoe. “Kami mengapresiasi DPC PERADI Atambua yang sudah melaksanakan sosialisasi di sekolah ini,” kata Maria Sariba.

Dikatakan, bullying dan kenakalan remaja tidak terjadi di lingkungan sekolah atau melibatkan siswa SMA 17 Agustus Weoe. Dengan kegiatan ini, pihaknya memperoleh tambahan pengetahuan dalam membekali para siswa untuk membangun karakter yang cerdas. Sehingga, kebersamaan saat ini harus dipupuk untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan lain ke depan.

Ketua DPC PERADI Atambua, Melkianus Conterius Seran, SH, MH, C. Me mengatakan sosialisasi sebagai implementasi program yang sudah ditetapkan DPC PERADI Atambua. Sehingga, sosialisasi dengan tema optimalisasi pencegahan bullying dan kenakalan remaja dapat dilaksanakan saat ini.

“Ini program pertama dan sekolah pertama, dilaksanakannya sosialisasi program PERADI Masuk Desa. SMA 17 Weoe, sekolah pertama di wilayah kerja DPC PERADI Atambua yang mencakup Kabupaten Malaka, TTU dan Belu,” Melkianus Conterius menjelaskan.

Diharapkan, pelaksanaan kegiatan ini dapat membangun persepsi, kerja sama dan kolaborasi dalam rangka pencegahan masalah-masalah sosial dan hukum yang menimpa remaja seperti bullying dan kenakalan remaja. Ke depan, kerja sama perlu dibangun dalam koridor kepentingan sekolah dan DPC PERADI Atambua.

Dalam sosialisasi itu, Melkianus Conterius didampingi Ketua Pos Bantuan Hukum DPC PERADI, Patrisius B. Mau Bere, SH, MH, Norbertus Kehi Bria, SH (Ketua Young Lawyers Committee), Sonya Amaral Bria, SH (bendahara), dan anggota lain di antaranya Sigibertus P. B. Seran Sonbay, S.H, Agustinus Nahak, S.H, Aristo Bria, S.H
Kayetanus Seran, S.H dan
Alfred Dominggus Klau, S.H.(pm-01/mn)