Malaka Rekor Terendah Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan se-NTT, Dewan Angerius Fasilitasi Warga Rabasa Hain dan Lasaen Daftar Anggota

Malaka-NTT, Kabupaten Malaka menempati rekor terendah dalam angka kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Malaka, Angerius Agustinus Bria, SH, MH memfasilitasi warga Desa Rabasa Hain dalam pendaftaran keanggotaan.

Itulah sebabnya, Dewan Angerius punya hati dan memfasilitasi pendaftaran keanggotaan peserta BPJS Ketenagakerjaan bagi warga Desa Rabasa Hain dan Desa Lasaen di Kecamatan Malaka Barat.

Dalam reses DPRD Kabupaten Malaka di Rabasa Hain, Minggu (15/6/25), Angerius didampingi Penggerak Jaminan Sosial Republik Indonesia (PERISAI), Ferdinandus Bere Halek, S.Kep memberi sosialiaasi dan pendaftaran keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan. Sedangkan, di Desa Lasaen, Senin (16/6/25) didampingi beberapa PERISAI masing- masing Fransiskus Y F Seran S.Ip, Ladislaus Eno, Aprianto Don Bosko Leki, SP dan Ferdinandus Bere Halek, S.Kep

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan NTT, Wawan Burhauddin usai kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di Betun, Jumat (16/5/25) mengatakan Malaka sebagai kabupaten yang terendah prosentase capaian UCJ, karena hanya sebesar 3 % ketimbang Kabupaten Belu yang sudah mencapai 90 % dan pernah menjadi daerah terbaik di Indonesia. Keberhasilan ini dicapai karena kerja keras PERISAI dan dukungan pemerintah daerah.

Sehingga, dilaksanakannya kegiatan monev agar peran PERISAI dapat dioptimalkan, sehingga sosialisasi dan edukasi dengan sebarannya bisa merata dan menjangkau ke desa-desa. Sehubungan dengan itu, strategi sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terus ditingkatkan, di samping menjalin kerja sama dengan semua pihak dalam memaksimalkan potensi daerah dalam meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Khusus untuk Malaka, kata Wawan daerah yang potensial untuk pengembangan dan peningkatan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Itulah sebabnua, kerja sama dan kolaborasi akan terus ditingkatkan. “Kita mantapkan sosialisasi dan edukasi sambil bergandengan tangan dengan pemerintah. Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk tindak lanjutnya,” kata Wawan sambil mengingatkan reputasi terbaik Kantor BPJS Ketenagakerjaan Belu Atambua dicapai pada dua tahun lalu.

Selanjutnya, BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya mengurus jaminan orang meninggal diberi uang. Akan tetapi, sejumlah jaminan lain juga diurus dengan pengembangan dana sama negara lebih besar dari deposito lembaga lain yang ada di Indonesia. Jaminan-jaminan lain yang juga diurus di antaranya jaminan kecelakaan kerja, kematian, pensiun, kehilangan pekerjan. Pihaknya memberi fokus perhatian pada pekerja informal bukan penerima upah kerja untuk jaminan kecelakaan kerja, kematian dan hari tua.

Sosialisasi di pasar
PERISAI BPJS Ketenagakerjaan mendatangi Pasar Bestaek di Desa Umalawain Kecamatan Weliman, (11/6/25) untuk melakukan sosialisasi intensif tentang manfaat program BPJS Ketenagakerjaan kepada para pekerja. Sosialisaai bertujuan mendekatkan informasi dan pemahaman tentang jaminan sosial ketenagakerjaan kepada masyarakat luas, khususnya mereka yang bekerja di sektor informal.

Dalam kegiatan tersebut, tim PERISAI menjelaskan secara rinci berbagai program seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Penekanan diberikan pada kemudahan pendaftaran dan iuran yang terjangkau yang disesuaikan dengan kemampuan pekerja informal.

Para pedagang dan pekerja di Pasar Bestaek terlihat antusias mengikuti sosialisasi. Banyak dari mereka yang mengajukan pertanyaan seputar prosedur pendaftaran, besaran iuran, hingga klaim manfaat. Sosialisasi sebagai bagian dari upaya berkelanjutan BPJS Ketenagakerjaan untuk memperluas cakupan kepesertaan dan memastikan seluruh lapisan pekerja memiliki akses terhadap perlindungan jaminan sosial. Diharapkan dengan semakin banyaknya pekerja informal yang terlindungi, kesejahteraannya akan meningkat dan dapat bekerja dengan lebih tenang, aman dan nyaman. (pm-01/mn)